Jakarta - Pekan lalu BNPB bersama BPPT melakukan operasi
teknologi modifikasi cuaca (TMC) di atmosfer atas Jakarta agar bisa
mengurangi curah hujan. Tapi apakah TMC itu?
Seperti yang dikutip dari blog Soerya.Surabaya.go.id, TMC khususnya hujan buatan sebenarnya bukanlah pekerjaan membuat atau menciptakan hujan.
"Teknologi ini hanya berupaya untuk meningkatkan dan mempercepat jatuhnya hujan, yakni dengan cara melakukan penyemaian awan (cloud seeding)
menggunakan bahan-bahan yang bersifat higroskopik (menyerap air),
sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan dalam awan akan meningkat
dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan," papar blog tersebut.
TMC
saat ini sudah menjadi salah satu solusi teknis yang dapat dimanfaatkan
untuk menanggulangi bencana, yang ditimbulkan oleh karena adanya
penyimpangan iklim/cuaca.
TMC bukanlah hal baru di dunia, karena teknologi ini sudah dipakai oleh lebih dari 60 negara untuk berbagai kepentingan.
Dipaparkan
lebih lanjut, sejarah TMC dunia bermula pada tahun 1946 ketika Vincent
Schaefer dan Irving Langmuir mendapatkan fenomena terbentuknya kristal
es dalam lemari pendingin, saat Schaever secara tidak sengaja melihat
hujan yang berasal dari nafasnya waktu membuka lemari es.
Lalu
pada tahun 1947, Bernard Vonnegut mendapatkan terjadinya deposit es pada
kristal perak iodida (Agl) yang bertindak sebagai inti es. Vonnegut
tanpa disengaja suatu hari melihat titik air di udara ketika sebuah
pesawat tebang dalam rangka reklame Pepsi Cola, membuat tulisan asap
nama minuman itu.
Kedua penemuan penting di atas merupakan tonggak dimulainya perkembangan modifikasi cuaca di dunia untuk selanjutnya.
TMC
di Indonesia pertama kali dikaji dan diuji pada tahun 1977 atas gagasan
Presiden Soeharto (Presiden RI saat itu) yang difasilitasi oleh
Prof.Dr.Ing. BJ Habibie melalui Advance Teknologi sebagai embrio Badan
pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dibawah asistensi
Prof.Devakul dari Royal Rainmaking Thailand.
TMC yang dilakukan
oleh BNPB bersama BPPT pada pekan lalu adalah untuk menghambat
pertumbuhan awan, dan menjatuhkan hujan di luar daerah rawan banjir.
Operasi
TMC digelar atas permintaan Gubernur DKI Jakarta kepada Kepala BNPB
pada pekan lalu agar dilaksanakan TMC untuk mendistribusikan hujan di
DKI Jakarta dan sekitarnya.
BNPB pun meresponnya melalui kerjasama dengan BPPT selama dua bulan, yakni mulai tanggal 26 Januari sampai dengan 25 Maret 2013.
No comments:
Post a Comment