Semua orang akan menjadi dewasa, namun banyak orang dewasa yang merindukan masa saat mereka masih kanak-kanak. Hal tersebut wajar terjadi karena waktu tak bisa dikembalikan dan hidup seringkali nampak melelahkan.
Ada kalanya kita tak hanya perlu mendidik anak yang masih kecil, melainkan juga perlu banyak sekali belajar dari mereka. Mari kita sejenak menjadi anak kecil dan merenungi 'keberhasilan' pendewasaan diri hingga hari ini.
Belajar Tertawa Dan Optimis
Kalau anak kecil seperti orang dewasa yang mudah putus asa, maka tak akan ada orang dewasa yang bisa berjalan di atas kakinya sendiri sekarang. Saat kita kecil, kita belajar berjalan, terhuyung, terjatuh, menangis. Lalu kemudian kita bangkit dan mengulanginya lagi sampai kita bisa dan tertawa lega.
Masalah apa yang solusinya tidak sama dengan latihan berjalan agar tidak terjatuh? Hidup ini adalah sebuah perjalanan yang kadang tersandung. Yang Anda perlukan hanya menghadapi dan melaluinya dengan tetap tersenyum dan optimis. Anda pasti bisa.
Melepaskan Dendam Dan Tidak Membesarkan Masalah
Bagi seorang anak, masalah dengan teman mainnya mungkin akan serius sekali hari itu. Namun ia akan melupakannya esok hari. Apa yang kita lakukan sekarang?
Hanya karena beda pendapat, kita bisa menilai seseorang dengan negatif kemudian tak mau lagi mendekati orang tersebut. Coba pikirkan lagi, sebegitu berhargakah sebuah dendam untuk dipertahankan? Atau, ini hanya masalah gengsi semata?
Percaya Pada Impian
Anak kecil memiliki banyak impian dan dunia imajinasi yang tak terbatas. Orang dewasa seringkali tersekat dengan logika dan realita. Namun ada baiknya Anda menjadi anak kecil yang percaya pada mimpi Anda.
Agar mimpi Anda yang mulia itu cukup berharga untuk dipertahankan, imbangi dengan usaha yang real. Percaya pada impian seperti anak kecil, berbeda dengan hidup dengan cara yang kekanak-kanakan.
Kadang orang dewasa tak lebih 'dewasa' dari seorang anak kecil. Kadang kita tak lebih jujur dan fair seperti anak-anak yang kita anggap belum tahu apa-apa. Menolehlah sejenak pada Anda yang masih kecil di masa lalu dan belajarlah darinya kebaikan yang tertinggal di masa kecil Anda.
Ada kalanya kita tak hanya perlu mendidik anak yang masih kecil, melainkan juga perlu banyak sekali belajar dari mereka. Mari kita sejenak menjadi anak kecil dan merenungi 'keberhasilan' pendewasaan diri hingga hari ini.
Belajar Tertawa Dan Optimis
Kalau anak kecil seperti orang dewasa yang mudah putus asa, maka tak akan ada orang dewasa yang bisa berjalan di atas kakinya sendiri sekarang. Saat kita kecil, kita belajar berjalan, terhuyung, terjatuh, menangis. Lalu kemudian kita bangkit dan mengulanginya lagi sampai kita bisa dan tertawa lega.
Masalah apa yang solusinya tidak sama dengan latihan berjalan agar tidak terjatuh? Hidup ini adalah sebuah perjalanan yang kadang tersandung. Yang Anda perlukan hanya menghadapi dan melaluinya dengan tetap tersenyum dan optimis. Anda pasti bisa.
Melepaskan Dendam Dan Tidak Membesarkan Masalah
Bagi seorang anak, masalah dengan teman mainnya mungkin akan serius sekali hari itu. Namun ia akan melupakannya esok hari. Apa yang kita lakukan sekarang?
Hanya karena beda pendapat, kita bisa menilai seseorang dengan negatif kemudian tak mau lagi mendekati orang tersebut. Coba pikirkan lagi, sebegitu berhargakah sebuah dendam untuk dipertahankan? Atau, ini hanya masalah gengsi semata?
Percaya Pada Impian
Anak kecil memiliki banyak impian dan dunia imajinasi yang tak terbatas. Orang dewasa seringkali tersekat dengan logika dan realita. Namun ada baiknya Anda menjadi anak kecil yang percaya pada mimpi Anda.
Agar mimpi Anda yang mulia itu cukup berharga untuk dipertahankan, imbangi dengan usaha yang real. Percaya pada impian seperti anak kecil, berbeda dengan hidup dengan cara yang kekanak-kanakan.
Kadang orang dewasa tak lebih 'dewasa' dari seorang anak kecil. Kadang kita tak lebih jujur dan fair seperti anak-anak yang kita anggap belum tahu apa-apa. Menolehlah sejenak pada Anda yang masih kecil di masa lalu dan belajarlah darinya kebaikan yang tertinggal di masa kecil Anda.
No comments:
Post a Comment