Al-Imam
Ibnul Jauzy Al-Baghdadi dengan bukunya yang masyhur berjudul Talbis Iblis dalam
satu jilid tebal. Beliau menerangkan: "Sesungguhnya kita Ahlus
sunnah telah tahu adanya Islam sempalan dan pokok-pokok berbagai
golongannya, dan sungguh setiap golongan dari mereka terpecah menjadi beberapa
golongan."
Walaupun
kita tidak mampu mengidentifikasi seluruh nama-nama golongan dan
madzhab-madzhabnya, akan tetapi kita dapat melihat dengan jelas bahwa
induk-induk golongan ini ialah:
1. Al-Haruriyyah
Ialah pemahaman kaum Khawarij yang mempunyai pemahaman sesat
dalam perkara:
a)
Mengkafirkan Sayyidinna Ali bin Abi
Thalib karena mau berdamai dengan Muawiyyah bin Abu Sofyan.
b)
Mengkafirkan Ustman bin Affan karena
dianggap membikin pelanggaran-pelanggaran selama pemerintahannya.
c)
Mengkafirkan orang-orang yang ikut
dalam perang Jamal (unta), yaitu ummul mukminin Aisyah, Tholhah, Zubair bin
Al-Awwam, Ali bin Abi Tholib, Abdullah bin Zubair dan segenap tentara yang
terlibat dalam pertempuran.
d)
Mengkafirkan orang-orang yang
terlibat dalam upaya perundingan damai antara Ali bin Abi Thalib dengan
Muawiyyah bin Abi Sofyan. Juga mengkafirkan semua pihak yang terlibat dalam
perundingan damai antara Al-Hasan bin Ali bin Abu Tholib dengan Muawiyyah bin
Abu Sofyan sepeninggal Ali bin Abi Thalib. Mreka mengkafirkan semua orang pula
yang ridha dan membenarkan dua upaya perdamaian di atas atau salah satunya.
e)
Memberontak kepada pemerintahan
muslimin yang berbuat dhalim karena pemerintahan tersebut dianggap kafir dengan
perbuatan dhalimnya., Mengkafirkan orang Islam yang berbuat dosa apapun.
2. Al-Qodariyyah
Ialah pemahaman sesat yang mengingkari rukun iman yang ke
enam, yaitu takdir Allah Ta'ala. Mereka mengatakan bahwa perbutan manusia ini
adalah murni semata-mata dari perbuatan manusia sendiri dan tidak ada
hubungannya dengan kehendak dan takdir Allah.
3. Al-Jahmiyyah
Ialah pemahaman sesat yang menginginkan adanya sifat-sifat kemuliaan
bagi Allah dan mengingkari nama-nama kemuliaan bagi-Nya.
4. Al-Murji'ah
Ialah peahaman sesat yang mengingkari hubungan antara iman
dengan amal, dalam artian iman itu tidak bertambah dengan amalan shalih dn
tidak pula berkurang dengan kemaksiatan sehingga imannya Nabi sama dengan
imannya penjahat sekalipun.
5. Ar-Rafidhah / Syi'ah
Ialah gerakan pemahaman sesat yang diwariskan oleh Abdullah
bin Saba', seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam dan berupaya menyegarkan
pemahamannya yang kafir yaitu bahwa sayyidina Ali dan anak keturunannya
adalah tuhan atau mempunyai sifat-sifat ketuhanan. Rafidhah mengkafirkan Abu
Bakar dan Umar bin Khattab dan mengkafirkan pula segenap shahabat Nabi
salallahu 'alaihi wa sallam kecuali beberapa orang saja. (Minhajus Sunnah Ibnu
Taimiyah).
6. Al-Jabariyyah
Ialah pemahaman sesat yang meyakini bawa semua apa yang
terjadi adalah perbuatan Allah dan tidak ada perbuatan makhluk sama sekali.
Manusia tidak mempunyai kehendak sama sekali karena yang ada hanya kehendak
Allah. Sehingga semua perbuatan mansuia adalah ketaatan semata kepada kehendak
Allah, dan tidak ada perbuatan maksiat.
Orang berzina tidaklah dianggap maksiat karena perbuatan
zina itu adalah perbuatan Allah dan kehendak-Nya. Semua manusia dianggap sama
tidak ada muslim dan kafir, karena semuanya tidak mempunyai usaha (ikhtiar) dan
tidak pula mempunyai kehendak apapun. (Talbis Iblis hal.22)
7. Al Mu'tazilah
Di samping enam aliran sesat yang kemudian bercabang menjadi
berpuluh-puluh aliran sesat lainnya, juga ada aliran sesat yang besar pula,
yaitu mu'tazilah. Aliran ini mengkeramatkan akal sehingga akal adalah sumber
kebenaran yang lebih tinggi kedudukannya dari Al-Qur'an dan
Al-Hadits. Dari pengkeramatan akal ini timbullah kesesatan mereka yang
meliputi:
a)
Mengingkari adanya sifat-sifat mulia
bagi Allah.
b)
Orang Islam yang berbuat dosa tidak
dinamakan muslim dan tidak dinamakan kafir, tetapi ia adalah fasiq. Akan tetapi
bila ia tidak sempat bertaubat dari dosanya dan mati dalam keadaan demikian
berarti kekal di neraka sebagaimana orang kafir. Orang yang telah masuk neraka
tidak mungkin lagi masuk surga, sebagaimana orang yang masuk surga tidak
mungkin lagi masuk neraka.
c)
Menyerukan pemberontakan kepada
pemerintah Islam yang berbuat dhalim dan pemberontakan itu dalam rangka amar
ma'ruf nahi munkar.
d)
Mengingkari adanya takdir Allah pada
perbuatan hambanya.
e)
Al-Qur'an itu adalah makhluk Allah
sebagaimana pula sifat-sifat Allah lainnya adalah makhluk.
f)
Mengingkari berita Al-Qur'an dan
Al-hadits yang menyerukan bahwa wajah Allah itu dapat dilihat oleh kaum
Mukminin di surga nanti. (Al-Farqu binal Firaq, Abdul Qahir Al-Isfaraini hal
114-115).
8. Al Bathiniyyah
Disamping mu'tazilah, ada juga aliran lain yang bernama
bathiniyyah yang sering disebut orang thariqat sufiyyah. Mereka ini membagi
syariat Islam dalam dua bagian, yaitu syariat batin dan syariat dhahir. Orang
yang menganut aliran ini mempercayai bahwa para wali keramat itu syariatnya
syariat batin sehingga tingkah lakunya tidak bisa diamati dengan patokan
syariat dhahir.
Karena syariat batin itu sama sekali berbeda dengan syariat
dhahir, maka yang haram di syariat dhahir bisa jadi halal dan bahkan suci dalam
syariat batin. Orang-orang awam harus terikat dengan syariat dhahir. Jadi kalau
orang awam berzina harus dicela dan dinilai telah berbuat maksiat, karena
memang demikianlah syariat dhahir itu meilainya.
Tapi kalau wali keramat berbuat mesum di diskotik atau di
hotel tidak boleh dicela. Mereka para wali itu tidak lagi terikat dengan
syariat dhahir, tetapi terikat dengan syariat bathin, yaitu syariat spesial
milik para wali, jadi kalau ada orang yang mau mencoba mengkritik wali keramat
itu dan mencelanya, maka ia harus setingkat mereka atau lebih tinggi. Syariat
dhahir itu diturunkan kepada Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wa sallam,
sedangkan syariat batin diturunkan kepada para wali kearmat, melalui mimpi atau
wangsit (ilham) atau lewat wahyu yang dibawa oleh para malaikat. (Talbis Iblis
162:169).
Dari aliran-aliran sempalan di atas terpecahlah sekian
banyak aliran sesat yang ujungnya pasti membatalkan syariat Allah dan mengakkan
syariat hawa nafsu serta kekafiran. (Al-Farqu bainal Firaq, Abdul Qahir bin
Muhammad Al-Baghdadi Al-Isfaraini hal 281-312).
Padahal masing-masing aliran yang bersumber dari 8 kelompok
sempalan itu tentunya mempunyai pengikut dari umat Islam. Demikianlah iblis dan
anak buahnya memecah belah umat Islam melaui bid'ah, sehingga umat Islam
terpecah belah menjadi beratus bahkan beribu-ribu aliran sesat yang telah
menyempal dari Islam, walaupun mereka tetap meyakini keislamannya.
No comments:
Post a Comment