Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda TNI Iskandar
Sitompul menegaskan, tidak ada maaf untuk anggota TNI yang membuat onar
membakar Maporles OKU, Kamis pagi tadi.
"Saya pastikan, Panglima TNI, Bapak Laksamana TNI Agus Suhartono, tidak akan memberi toleransi apapun kepada anggota yang melanggar aturan. Tidak ada toleransi, kami pastikan itu. Juga tentang kasus terkait Mapolres OKU ini," katanya di Jakarta, Kamis (7/3).
Dia memberi pernyataan terkait penyerbuan berujung pembakaran Markas Polres OKU, Sumatera Selatan, Kamis (7/3) pagi tadi, yang diduga dilakukan ratusan personel TNI AD setempat. Pembakaran itu membuat situasi dan kondisi Kota Baturaja di mana peristiwa itu terjadi, mencekam.
Saat ini, kata Sitompul, TNI langsung membentuk tim investigasi internal mengusut tuntas pelanggaran, yang melibatkan personel TNI AD setempat itu. Peristiwa bermula pada kedatangan beberapa personel TNI AD setempat ke Markas Polres OKU itu, Kamis pagi tadi.
Mereka menanyakan perkembangan penyelidikan kasus melibatkan teman mereka, yang dianggap melanggar lalu-lintas di jalan umum. Sang teman itu diketahui meregang nyawa setelah ditembak polisi setempat, dalam satu upaya penegakan hukum di jalan raya.
Informasi menyatakan, pelanggaran itu sendiri terjadi pada Minggu lalu, melibatkan personel Polres OKU, Brigadir Polisi WJ, yang sedang bertugas di Pos Lalu-lintas Simpang Empat Sukajadi, Baturaja. Dia menegur personel TNI AD setempat, Prajurit Satu Her, yang diketahui melanggar lalu-lintas.
Menurut informasi terhimpun, Her tidak mau berhenti saat dihentikan WJ, melainkan tancap gas. Her dikejar dan baru berhenti setelah luka ditembak polisi. Akhirnya Her meregang nyawa, dan polisi pelaku penembakan diduga adalah WJ, yang kemudian diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan. (fat/at)
"Saya pastikan, Panglima TNI, Bapak Laksamana TNI Agus Suhartono, tidak akan memberi toleransi apapun kepada anggota yang melanggar aturan. Tidak ada toleransi, kami pastikan itu. Juga tentang kasus terkait Mapolres OKU ini," katanya di Jakarta, Kamis (7/3).
Dia memberi pernyataan terkait penyerbuan berujung pembakaran Markas Polres OKU, Sumatera Selatan, Kamis (7/3) pagi tadi, yang diduga dilakukan ratusan personel TNI AD setempat. Pembakaran itu membuat situasi dan kondisi Kota Baturaja di mana peristiwa itu terjadi, mencekam.
Saat ini, kata Sitompul, TNI langsung membentuk tim investigasi internal mengusut tuntas pelanggaran, yang melibatkan personel TNI AD setempat itu. Peristiwa bermula pada kedatangan beberapa personel TNI AD setempat ke Markas Polres OKU itu, Kamis pagi tadi.
Mereka menanyakan perkembangan penyelidikan kasus melibatkan teman mereka, yang dianggap melanggar lalu-lintas di jalan umum. Sang teman itu diketahui meregang nyawa setelah ditembak polisi setempat, dalam satu upaya penegakan hukum di jalan raya.
Informasi menyatakan, pelanggaran itu sendiri terjadi pada Minggu lalu, melibatkan personel Polres OKU, Brigadir Polisi WJ, yang sedang bertugas di Pos Lalu-lintas Simpang Empat Sukajadi, Baturaja. Dia menegur personel TNI AD setempat, Prajurit Satu Her, yang diketahui melanggar lalu-lintas.
Menurut informasi terhimpun, Her tidak mau berhenti saat dihentikan WJ, melainkan tancap gas. Her dikejar dan baru berhenti setelah luka ditembak polisi. Akhirnya Her meregang nyawa, dan polisi pelaku penembakan diduga adalah WJ, yang kemudian diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan. (fat/at)
Sumber : berita8.com
No comments:
Post a Comment