YERUSALEM- Pernyataan seorang polisi Israel yang menulis di
halaman akun Facebook-nya bahwa ia berharap perempuan Arab yang
diserang sekelompok pemukim ilegal Yahudi beberapa hari lalu meninggal
dunia langsung menggemparkan media sosial.
Patrick O. Strickland menulis dalam artikelnya, polisi bernama Ariel Shapiro tersebut mengatakan, “Bagus sekali. Sayangnya wanita itu tidak mati”, sebagai respons atas serangan seorang perempuan Arab oleh segerombolan wanita Yahudi di Al-Quds atau Yerusalem, seperti dilansir sahabat al aqsha.
Insiden ini terjadi Senin 25/2 lalu. Seorang perempuan berjilbab sedang berdiri menunggu kereta di Yerusalem ketika seorang perempuan Yahudi Ortodoks yang melewatinya tiba-tiba memukul wajahnya tanpa sebab. Teman-teman si brutal ini lalu ikut memukulinya.
Menurut laporan Maan News, lebih dari seratus saksi mata yang kebanyakan siswa Yeshiva Yahudi melihat penyerangan tersebut namun tidak berbuat apa-apa.
Sehari sebelumnya, Ahad 24/2, seorang pria Palestina dari Jaffa juga diserang oleh orang-orang Yahudi brutal. Pria yang berprofesi sebagai penyapu jalan ini sampai masih dirawat di rumah sakit. Tempurung kepalanya retak karena dipukuli pemuda-pemuda Yahudi mabuk.
Serangan serupa terjadi pada Agustus 2012. Saat itu, tiga orang remaja Palestina diserang di Zion Square Yerusalem oleh sekelompok pemuda Yahudi sambil meneriakkan “Kematian orang-orang Arab”. Salah seorang dari remaja malang itu dipukuli hingga hampir tewas. Bukannya merasa bersalah, salah satu tersangka malah mengatakan kepada pihak polisi bahwa ia berharap korban yang dipukulinya meninggal. “Karena dia orang Arab. Seandainya bisa, saya ingin menusuknya,” kata dia.
Patrick O. Strickland menulis dalam artikelnya, polisi bernama Ariel Shapiro tersebut mengatakan, “Bagus sekali. Sayangnya wanita itu tidak mati”, sebagai respons atas serangan seorang perempuan Arab oleh segerombolan wanita Yahudi di Al-Quds atau Yerusalem, seperti dilansir sahabat al aqsha.
Insiden ini terjadi Senin 25/2 lalu. Seorang perempuan berjilbab sedang berdiri menunggu kereta di Yerusalem ketika seorang perempuan Yahudi Ortodoks yang melewatinya tiba-tiba memukul wajahnya tanpa sebab. Teman-teman si brutal ini lalu ikut memukulinya.
Menurut laporan Maan News, lebih dari seratus saksi mata yang kebanyakan siswa Yeshiva Yahudi melihat penyerangan tersebut namun tidak berbuat apa-apa.
Sehari sebelumnya, Ahad 24/2, seorang pria Palestina dari Jaffa juga diserang oleh orang-orang Yahudi brutal. Pria yang berprofesi sebagai penyapu jalan ini sampai masih dirawat di rumah sakit. Tempurung kepalanya retak karena dipukuli pemuda-pemuda Yahudi mabuk.
Serangan serupa terjadi pada Agustus 2012. Saat itu, tiga orang remaja Palestina diserang di Zion Square Yerusalem oleh sekelompok pemuda Yahudi sambil meneriakkan “Kematian orang-orang Arab”. Salah seorang dari remaja malang itu dipukuli hingga hampir tewas. Bukannya merasa bersalah, salah satu tersangka malah mengatakan kepada pihak polisi bahwa ia berharap korban yang dipukulinya meninggal. “Karena dia orang Arab. Seandainya bisa, saya ingin menusuknya,” kata dia.
Redaktur : Endah Hapsari | ||||||||||
Sumber : Republika.co.id |
No comments:
Post a Comment