Sumber Gambar : Google |
Keluarga yang sakinah merupakan dambaan bagi setiap
orang. Karena dalam keluarga yang sakinah, seseorang akan dapat mengecap
kebahagiaan yang tiada taranya. Dalam keluarga sakinah, seorang anak akan dapat
tumbuh dengan baik, serta keharmonisan akan terus terjaga.
Banyak factor yang mendasari terbentuknya sebuah keluarga
yang sakinah. Peran dari masing-masing anggota juga sangat penting untuk dapat
mewujudkan keluarga yang sakinah. Suami, istri, dan anggota keluarga lain
memilii peranan masing-masing.
Selain suami, peran seorang istri berpengaruh cukup besar
untuk mampu menciptakan sebuah keluarga sakinah. Hal ini karena tanggung jawab
utama seorang istri (bersama suami) adalah menciptakan keutuhan dalam rumah
tangga.lantas, bagaimanakah cara seorang istri untuk meciptakan keluarga
sakinah? Jawabnya adalah banyak!!! Diantara sekian banyak peran istri, beberapa
hal yang cukup penting, dan kadang terlupakan oleh seorang istri adalah:
1. Memberikan Sambutan yang Menyenangkan
Tugas utama
seorang suami adalah mencari nafkah untuk keluarganya. Suami akan berusaha
semaksimal mungkin menafkahi keluarganya, dengan cara yang halal. Setelah
seharian bekerja di luar rumah, tentunya rasa penat, lelah, dan capek akan
dirasakan oleh suami. Di sinilah peran istri untuk menghilangkan, atau
setidaknya mengurangi, rasa penat suaminya.
Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang istri dalam menyambut pulangnya
sang “nahkoda”, diantaranya adalah:
• Menampakkan Wajah Cerah
Sambutlah
kedatangan suami dengan wajah yang cerah. Karena menyambut kedatangan suami
dengan wajah yang cerah akan mengurangi rasa penat yang ada. Jangan menyambut
suami yang baru pulang kerja dengan wajah yang cemberut, apalagi marah-marah.
Hal ini akan membuat suami, yang telah lelah bekerja, menjadi kesal.
• Menyampaikan Berita yang Menyenangkan
Apabila
istri mempunyai beberapa berita untuk suami, baik itu yang menyenangkan maupun
yang kurang mengenakkan hati, jangan langsung memberitahunya sekaligus.
Sampaikan berita yang menyenangkan kepada suami. Setelah suami beristirahat dan
rasa lelahnya berkurang, atau bahkan hilang, baru sampaikan kepadanya berita
yang kurang menyenangkan. Hal ini akan berpengaruh pada respon suami terhadap berita
tersebut.
• Mengungkapkan Kerinduan
Ucapkan
kata-kata yang manis kepada suami, sebagai tanda kerinduan sang istri pada
suaminya. Kata-kata yang mengandung kerinduan dari sang istri akan mampu
mengembalikan semangat suami, setelah seharian berpeluh mencari nafkah.
• Menyajikan Hidangan untuk Suami
Alangkah
baiknya jika kedatangan suami juga disambut dengan hidangan ringan, sebelum
melakukan makan bersama. Hidangan ini dapat berupa minuman hangat, baik itu
teh, kopi, atau minuman lain kesukaan suami. Apalagi kalau ditambah dengan
cemilan kecil. Dengan menyajikan hidangan ini, suami akan merasa diperhatikan.
2. Memperindah dan Memperlembut Suara
Kita sering
menjumpai seorang istri yang menyambut kedatangan suami dengan hal-hal yang
sebaiknya tidak dilakukan. Entah itu dengan nada kesal, marah, atau lainnya;
terlebih lagi jika suami terlambat pulang. Janganlah hal ini dilakukan, karena
hanya akan memancing emosi dari suami. Apapun yang terjadi, bicaralah kepada
suami dengan lembut dan santun. Jika istri bicara dengan suami secara lembut,
maka suami dengan sendirinya akan menghargai sang istri.
3. Berhias
Sudah
menjadi kebiasaan wanita jaman sekarang untuk tampil mempercantik diri dengan
berhias. Namun sayangnya mereka (terutama para istri) berhias jika hanya akan
keluar rumah. Padahal jelas-jelas dalam sebuah hadist, Rasulullah menganjurkan
istri supaya berhias untuk suami mereka. Namun justru istri berhias jika ingin
pergi, dan tampil “acak-acakan” jika dirumah, meskipun ada suaminya.
Hal inilah
yang harus dirubah. Sebaiknya para istri berhias untuk suami mereka, sehingga
suaminya merasa betah di rumah serta bangga dengan istrinya.
4. Melayani kebutuhan Biologis Suami (Jima’)
Soerang
istri diwajibkan untuk melayani kebbutuhan biologis suami, kecuali jika sedang
ada “halangan”. Dalam melayani suami, seorang istri harus melakukan dengan
ikhlas, sehingga suami merasa senang dengan pelayanan sang istri, dan tidak
“jajan” di luar rumah.
5. Ikhlas Menerima Keadaan
Seorang
istri sebaiknya merasa ikhlas dalam menerima keadaan keluarga. Apapun keadaan
keluarganya, istri yang ikhlas dalam menerimanya akan meningkatkan rasa saying
suami. Meskipun kekurangan, tapi jika ikhlas menerimanya, insya Allah akan
menjadi berkah..
6. Menjaga Kesetiaan
Setia
adalah salah satu kunci dalam membina keutuhan sebbuah keluarga. Baik suami
atau istri wajib untuk menjaga kesetiaannya terhadap pasangan hidup
masing-masing. Dengan menjaga kesetiaan, insya Allah kehidupan keluarga akan
bahagia.
7. Meredakan Amarah Suami
Sering
karena suatu hal, suami marah, entah terhadap istri, anak-anak, maupun hal-hal
lain. Jika suami sedang marah, istri jangan lantas ikutan marah. Hal ini hanya
akan berakibat fatal. Redakan amarah suami dengan bujukan dan rayuan, karena
bukankah seorang wanita itu pintar dalam mencuri hati laki-laki?
8. Menjaga Kehormatan
Kehormatan
disini bukan hanya kehormatan sang istri sendiri. Istri juga harus mampu
menjaga kehormatan keluarganya. Jangan umbar aib keluarga kepada orang lain,
meskipun itu orang tua sendiri. Hal ini hanya akan membuat kehormatan keluarga
tercoreng.
9. Memuliakan Keluarga dan Tamu Suami
Anggaplah
keluarga suami sebagai keluarga sendiri. Hormati dan hargai tamu-tamu yang
ingin bertemu dengan suami. Jangan lantas tamu itu tamu suami, si istri tidak
mau menghargainya. Hal ini hanya akan menimbulkan perpecahan dalam keluarga.
10. Sabar
Bersabarlah
dalam menghadapi kehidupan ini. Apapun yang terjadi, sikap sabar merupakan hal
yang paling utama.
11. Merapikan Rumah
Rumah yang
rapi, bersih, dan nyaman merupakan rumah yang disenangi oleh semua anggota keluarga.
Merapikan rumah adalah salah satu tanggung jawab istri. Jangan biarkan rumah
dalam keadaan berantakan, karena hanya akan membuat penghuninya tidak merasa
betah untuk tinggal di dalamnya.
No comments:
Post a Comment