Tahun 1493, Christopher Columbus berlayar
mendekati Haiti kepulauan Hawai, beserta para awak kapalnya melihat tiga
mahluk aneh, yang muncul di permukaan laut luas dekat sebuah gugusan
karang.
Mereka keheranan, tatkala melihat wajah dan bentuk fisik mahluk
tersebut. separuh badan seperti manusia. Berlainan sekali dengan mahluk
yang telah mereka kenal, di muka bumi ini. Ketika mereka mencari
jawaban dari rasa keheranan itu, ketiga makhluk tersebut keburu
menghilang ke dalam lautan luas, meninggalkan para awak kapal yang
bengong kebingungan.
Pengalaman aneh itu terus membayangi pikiran Columbus
sepanjang hidupnya, dan jadi pembicaraan hangat di manapun ia
berkumpul. Malah dalam satu terbitan jurnalnya, pelaut Spanyol itu (kelahiran Italia, orang Italia)
menorehkan dalam catatannya, bahwa makhluk itu wajahnya benar benar
menyerupai manusia, tapi dari pinggang ke bawah seperti ikan. Catatan Columbus
itu, mengundang banyak pertanyaan para pembaca. Seterusnya
menimbulkan polemik dan perdebatan serius, dari para ilmuwan hingga
beratus ratus tahun kemudian.. “Masa ada manusia yang hidup dan tinggal di dalam lautan, padahal untuk hidup di air, mahluk hidup harus memiliki insang ?” pikir para peneliti setengah percaya setengah tidak ,tatkala membaca catatan Columbus sehubungan fenomena misterius itu.
Catatan penemu benua Amerika itu, hingga saat ini terus berkembang. Bahkan selain Columbus,
konon seorang pelaut Inggris bernama Henry Hudson, mengakui pernah
bertemu dengan mahluk aneh seperti penemuan Columbus. Ia mengakui
pertemuannya dengan mahluk misterius itu pada tahun 1608. Mahluk aneh
itu dijumpai di sebuah gugusan pulau yang sebagian daratannya diliputi
salju. Kisah perjalannya mengarungi “tujuh samudera” yang di
antaranya ke daerah gugusan pulau pulau di dekat Siberia, Kutub Utara
yang masih asing., dituangkan dalam dalam buku “The
Adventures” Dikisahkan, ketika siang itu, dia dan para awak buah kapal
sedang belayar di lautan Utara Rusia, di teropong pelaut melihat sosok
benda mencurigakan berada di pinggir pantai sebuah gugusan karang
yang diselimuti salju. Digambarkan bentuk mahluk itu, pada bagian atas
jasadnya seperti manusia belia. Lekuk tubuhnya sangat jelas, memiliki
rambut panjang tergerai dibalik bahu yang putih. Bagian tubuh
bawahnya, yang ada di permukaan pasir pantai mirip seekor ikan.
Begitu mahluk itu menoleh ada mahluk asing di dekatnya, kawanan
mahluk itu bergegas menghilang di kedinginan laut utara yang banyak
esnya.Berbagai teori dan analisis dari berbagai belahan bumi, yang
dikaitkan dengan misteri perwujudan ikan duyung itu,
selama ratusan tahun terus bermunculan. Bukti demi bukti pun mulai
banyak terungkap, baik berupa mummi, gambar di dinding kuil, bangunan
kuno, ataupun bukti berupa patung-patung kuno.
Kisah manusia ikan ini, nyaris seperti cerita UFO atau
mahluk purba lainnya seperti, Lochness, ular naga, dan big foot yang
merebak tidak pernah habis jadi bahan berita berdasarkan penemuan dan
bukti bukti di lapangan, ditambah dengan berbagai bentuk pengujian.
Para ilmuwan menyimpulkan, pada dasarnya para ahli bersepakat, bahwa
mahluk purba ini merupakan salah satu spesies hidup yang pernah ada di
muka bumi ini.
Hingga kini, kemajuan sains dan teknologi kelautan di dunia, pada
dasarnya belum mampu mengungkap lebih jauh data data yang berkaitan
dengan kehidupan mahluk air misterius ini.Dengan peralatan dan
teknologi canggih sekarang, para ahli konon baru mampu menyelam hingga
kedalaman sekitar 4.000 meter saja. Para ahli kelautan mengatakan, 70
prosen dari isi lautan dihuni oleh dua triliunan spesies biota laut
yang kehidupannya belum terungkap. Yang sudah diinvestigasi para ahli
saat ini, tidak lebih dari angka satu persen saja.
Jadi bukan tidak mungkin, ikan duyung juga
sebenarnya wujud dari sebuah spesies biota laut yang pernah hidup.
Namun diduga telah hilang dari percaturan sebelum kehidupannya
diteliti. Memang semua kehidupan di kedalaman samudra, hingga kini
masih belum terungkap semua.Hanya sedikit sekali yang tejangkau oleh
para ahli kelautan dunia.
Dalam catatan dokumenter internasional lain, yang dibuat seorang
veteran Perang Dunia II dan ahli ilmu pengetahuan alam bangsa Yunani
bernama Pulini, dalam karya abadinya yang berjudul (terjemahan)
“History of Universe ” ( Sejarah Alam) dikatakan, berdasarkan bukti dan
data yang terekam, yang diperoleh dari seluruh belahan bumi,
keberadaan mahluk setengah ikan tersebut tidak perlu
diragukan.Namun demikian, dari kehidupannya yang panjang, masih banyak
jejaknya yang belum terungkap dan masih diselimuti misteri. Ia bahkan
menduga kuat, bahwa mahluk air yang misterius itu masih ada
keterkaitannya dengan mahluk dunia yang hilang di benua atlantis.
Para ahli lainnya, yaitu Doktor Yelimiya, ilmuwan dari Rusia juga
menceritakan penemuan kelompok studinya, yang terdiri dari para ahli
biota laut. Mereka menemukan data sesosok mumi mahluk misterius di
sebuah goa pesisir Pantai Laut Hitam,yang merupakan bagian dari wilayah
Rusia Selatan. Kabar penemuan ini, diungkapkan dalam sebuah jurnal
penelitian ilmiah. Mereka mengungkapkan,sosok makhluk yang ditemukan
tersebut berbeda dengan temuan temuan di daerah lain.
Mahluk aneh ini lebih tampak benar benar seperti seorang wanita,
berparas aneh berkulit hitam. Fisik mummi ini dari ekor hingga
pinggangnya bersisik, sementara dari bagian tengah ke atas berupa wajah
manusia dengan panjang 173 cm. Dari uji carbon, para ilmuwan meyakini
usia makhluk tersebut, ketika meninggal usianya lebih dari 100 tahun,
dan usia mumminya berumur sekitar 4.000 tahun.
Di Indonesia, ikan duyung bentuknya seperti ikan
lumba-lumba.Hidup berkelompok di perairan Timur Indonesia dari Pulau
Bali hingga ke NTT dan Kepulauan Maluku. Ikan ini sangat jinak dan
termasuk binatang menyusui atau mamalia laut, karena menyusui anaknya
seperti ikan paus yang sering tertangkap oleh para nelayan.Uniknya bila
bersentuhan dengan udara, dari bagian kelopak matanya keluar air. Air
inilah mungkin,yang sering disebut dengan air mata duyung untuk diolah jadi minyak duyung yang memiliki khasiat dalam pengobatan dan konon juga dalam pengasihan.
Bila melihat data dan fakta yang bisa disaksikan oleh mata dan kepala kita, mahluk purba yang
tubuh bagian bawahnya berupa ikan dan pada bagian kepalanya ada yang
mirip manusia ini, memang pernah ada dan dipercayai pernah hidup di
muka bumi. Berbeda dengan keberadaan sosok ular naga, atau mahluk
mahluk misterius lainnya bukti bukti fisiknya hingga sekarang masih belum ditemukan. Sementara penyebaran informasi keberadaan mahluk “ikan duyung
” dan naga di dunia, sudah merambah luas.Namun apakah ikan yang
separuh berbadan manusia cantik ini,masih ada sekarang? Tentu saja
masih perlu dibuktikan. Setuju?
Dedi Riskomar, wartawan senior, member of IFAJ ( International
Federation of Agricultural Jurnalists), sumber:
newspaper.pikiran-rakyat.com – annunaki.wordpress.com
Sumber : http://keajaibanalamdunia.wordpress.com/2010/04/19/ikanduyung/#comments
No comments:
Post a Comment