Buang angin, membicarakan hal yang satu ini memang
masih menjadi hal yang tabu dalam masyarakat, sama halnya saat
membicarakan seks. Namun memahami proses buang angin dan manfaatnya bagi
kesehatan dari sudut pandang ilmiah sangat penting untuk menjadi
pemahaman kita bersama.
Buang
angin merupakan proses alami yang terjadi akibat penumpukan gas
berlebihan dalam tubuh kita. Gas tersebut berasal dari beberapa sumber,
seperti udara yang kita hirup, reaksi dari proses kimia dalam usus, dan
dari bakteri yang hidup dalam usus.
Bagaimana Tubuh Memproduksi Gas?
Gas yang keluar saat buang angin terdiri dari berbagai kandungan yang
bervariasi. Sebagian berasal dari udara yang kita hirup (oksigen), yang
diserap tubuh sebelum masuk ke dalam usus. Pada saat udara tersebut
masuk ke usus besar maka yang tersisa adalah nitrogen.
Reaksi kimia yang terjadi antara asam di lambung dan cairan di usus
akan menghasilkan karbondioksida, yang juga merupakan produk dari
bakteri yang hidup dalam usus. Selain menghasilkan karbondioksida,
bakteri juga menghasilkan hidrogen dan metana.
Namun berapa besar jumlah gas yang kita keluarkan juga dipengaruhi
beberapa faktor lain seperti apa yang kita makan, berapa banyak udara
yang kita hirup, dan jenis bakteri apa yang hidup dalam usus kita.
Apakah Menahan Buang Angin dapat Menyebabkan Penyakit?
Seseorang yang menahan untuk buang angin akan merasakan beberapa
keluhan yang tidak nyaman akibat pengingkatan gas dalam tubuh dan
pelebaran usus yang menjadi tidak normal. Buang angin yang ditahan dapat
menyebabkan seseorang sulit untuk buang air besar.
Selain itu, tertahannya gas di dalam usus akan menyebabkan tekanan di
rongga usus. Bahkan tekanan ini akan lebih tinggi daripada tekanan
parsial di dalam darah. Akibatnya, gas tersebut akan masuk ke dalam
pembuluh darah yang berada di dinding usus, kemudian beredar ke seluruh
tubuh.
Dari sudut pandang medis, buang angin menunjukkan adanya aktivitas
usus yang baik. Seseorang yang baru menjalani operasi, khususnya operasi
yang berhubungan denga organ di dalam perut, perlu menunggu hingga
orang yang bersangkutan bisa buang angin sebelum dirinya diperbolehkan
untuk makan dan minum. Dalam dunia kedokteran, buang angin bisa menjadi
petunjuk bahwa fungsi usus dan organ pencernaan pasien telah berfungsi
normal pasca operasi.
Seberapa sering Kita harus Buang Angin?
750 ml gas perhari atau sekitar 14 kali aktivitas buang angin adalah
jumlah rata-rata normal yang terjadi pada setiap orang. Jika kurang atau
lebih dari jumlah tersebut bisa jadi Anda mengalami masalah pada
gastrointestinal (organ pencernaan).
Mengingat proses pembuangan gas dari dalam tubuh merupakan proses
alami yang tidak dapat dicegah, maka yang perlu menjadi perhatian adalah
pada etika dalam mengeluarkan gas dari tubuh kita. Buang angin itu
penting tapi sebaiknya keluarkan di tempat yang layak dan tidak
mengganggu orang di sekitar Anda.
No comments:
Post a Comment