Pacaran
Namanya
udah puber n memang fitrahnya seneng sama lawan jenis, yang namanya
cinta selalu menjadi atribut mengasyikkan bagi kehidupan remaja. Saat
diri sendiri merasa tidak dipahami orang lain, yang namanya lawan jenis
selalu menjadi tempat asyik untuk curhat. Jadilah sepasang lain jenis
berpacaran.
Bukannya
asyik, pacaran malah full ancaman. Allah memerintahkan menahan
pandangan dari lawan jenis, orang pacaran malah saling pandang. Jadinya
nggak patuh sama Allah, kan? Belum masalah sentuh-menyentuh, yang kata
Nabi SAW lebih baik kepala ditusuk paku besi daripada menyentuh wanita
non-mahram. Kalo menyentuh dah boleh-boleh saja, gimana gak meningkat ke
yang lebih ngeri? Kalo sudah begini, siapa yang rugi? Kalo tidak tobat,
bisa saja rugi akhirat. Kalo sampai zina beneran, tentu juga rugi
dunia.
Pornografi
Rasa
ingin tahu ditambah besarnya gairah syahwat pada masa remaja membuat
banyak remaja (terutama laki-laki) terperosok ke dalam maksiat satu ini.
Banyak media yang memuat pornografi. Mulai dari poster, majalah, buku,
sampai VCD. Bahkan majalah Playboy yang sudah mahsyur kepornoannya pun
mau masuk ke Indonesia setelah majalah porno lainnya eksis di negeri
ini.
Menahan
pandangan dari lawan jenis termasuk juga nggak lihat hal-hal yang porno
semacam ini. Pornografi juga memancing kejahatan seperti pelecehan
seksual dan pemerkosaan. Berapa banyak kasus perkosaan berwal dari
nonton VCD porno.
Alhamdulillah,
nilai2 syariat islam sudah mulai ditegakkan di negeri kita. Setelah UU
Anti Pornografi dan pornoaksi disahkan, kita nggak aman dari tuntutan
dunia dalam masalah ini. Kalo ketahuan lihat atau bawa barang2 berbau
porno, agan bisa dipenjara/kena denda. Selain itu agan masih harus
menghadapi tuntutan hukuman akherat klo nggak tobat.
Onani Masturbasi
Maksiat
yang satu ini juga terkenal banget dilakukan oleh para remaja. Sebabnya
rata-rata sama, ingin tahu dan besarnya nafsu seksual pada masa remaja.
Menurut penelitian, aktivitas ini lebih banyak dilakukan remaja pria
(sekitar 90%), namun juga ada remaja perempuan yang melakukannya
(sekitar 30%).
Sebagian
orang menganggap melepaskan syahwat dengan onani/masturbasi merupakan
jalan yang lebih selamat daripada berzina. Kadar maksiat memang lebih
rendah dari zina beneran. Tapi bukan berarti onani tidak terlarang.
Dalam Islam, melampiaskan nafsu syahwat hanya diperkenankan dilakukan
terhadap istri atau budak yang dimiliki. Barang siapa yang mencari
pelampiasan selain itu maka mereka termasuk orang yang melampaui batas.
Jika
onani dibolehkan, tentu Rasulullah SAW tidak perlu memerintahkan para
pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa. Mereka yang belum mampu
menikah tentu tinggal diperintahkan untuk onani Namun kenyataannya
tidak, mereka yang belum mampu menikah diperintahkan untuk berpuasa,
tidak diperintahkan untuk onani. Jadi, onani tetap saja terlarang.
Musik
Satu
hal yang biasanya remaja kurang tahu bahwa hal tersebut juga merupakan
maksiat adalah mendengarkan musik. Parahnya, kehidupan remaja saat ini
kayaknya tak bisa lepas dari musik. Konsumen musik terbanyak tetap saja
remaja, baik yang untuk cewek ataupun cowok, baik yang majalah ataupun
tabloid, semuanya memberikan porsi ruang yang lumayan besar bagi berita
musik.
Musik
merupakan sesuatu yang haram karena Rasullah SAW bersabda tentang akan
datangnya suatu kaum yang menghalalkannya. Musik merupakan senjata ampuh
setan untuk melalaikan manusia dari mendengarkan Al-Quran.
Musik
juga merupakan pembuka kemaksiatan lain. Orang yang suka musik mungkin
akan sering menghadiri acara pertunjukkan musik. Biasanya di
pertunjukkan musik, sponsornya adalah rokok. Trus klo beli tiket, dapat
rokok gratis. Malah jadinya merokok kan? Belum lagi klo acaranya
bertempat dikelab malam, pasti mereka jual minuman beralkohol juga.
Sudah acaranya kelar, acara lanjutannya pasti disko atau dansa bareng.
Mencontek
Dosa
yang ini biasa terjadi di sekolah,terutama saat ulangan atau ujian.
Mencontek dilakukan untuk mendapatkan nilai bagus. Hakikatnya mencontek
adalah menipu, baik diri sendiri ataupun guru.
Hasil
yg diperoleh mungkin memang seperti apa yang kamu harapkan. Tapi
betulkah demikian kemampuanmu? Ingatlah pertanggungjawaban tidak hanya
di depan guru saja. Di akherat nanti, penipuan yg kamu lakukan tersebut
juga harus kamu pertanggungjawabkan.
1 comment:
i like that,is truth...
hell yeahh \m/
Post a Comment