Suatu hari, anjing dan kucing sedang berjalan jalan di teoi hutan.
Sedang asyik mereka berjalan jalan, tiba tiba mereka melihat seekor
monyet yang sedang memanjat sebuah pohon.
Si Anjing berkata “guk…guk..guk……..lihat lah, betapa lincahnya monyet
itu memanjatpohon! Aku ingin sekali bisa memanjat seperti dia!”.
Si kucing dengan heran memandang kepada anjing seraya berkata “ meong …meong….
xi…xii… Mana mungkin kamu bisa memanjat pohon. Kamu kan tidak punya cakar yang kuat!
Kita berdua ini, sudah ditakdirkan oleh Tuhan untuk hanya bisa berjalan di atas tanah”
Merekapun kemudian bersepakat untuk meminta kepada Tuhan agar
diberikan cakar yang kuat sehingga bisa memanjat seperti monyet. Tapi
karena Tuhan hanya bisa memberikan kekuatan kepada salah satu diantara
mereka, akhirnya anjing dan kucing sepakat untuk berlomba lari secepat
mungkin ke rumah Tuhan.
“Hai kucing…saya tantang kamu untuk lomba lari ke rumah Tuhan besok
pagi. Siapa yang lebih duluan sampai, maka dialah yang bisa diberi
kekuatan cakar utk memanjat pohon” Anjing merasa dirinya yang akan lebih
cepat sampai ke rumah Tuhan, karena larinya lebih kencang dari si
kucing.
Karena kucing ingin bisa memanjat pohon, maka dia menerima tantangan
tersebut. “meong …..meong…heemmm siapa takut! , aku terima tantanganmu.
Besok tepat pukul 6 pagi kita mulai lombanya”
Nah… si anjing ternyata mempunyai sebuah rencana yang hebat agar dia
bisa menjadi juara dalam lomba tersebut. Dia tahu bahwa si kucing suka
dengan semangkuk susu. Maka dia berencana akan menaruh mangkuk susu di
tepi jalan menuju rumah Tuhan.
“aku akan meletakkan mangkuk susu yang lezat ini di tepi jalan, sehingga si kucing akan
berhenti untuk meminum susu ini…hemmm yummy sekali susu ini! Pasti si
kucing akan suka dan lupa dengan lomba lari ke rumah Tuhan. He…he…he…”
Namun si kucing ternyata juga memiliki sebuah rencana yang tak kalah
hebat dengan si anjing. Dia tahu kalo anjing suka sekali dengan tulang.
Maka di kucing juga akan meletakkan sebatang tulang yang sangat lesat di
tepi jalan.
Malam harinya, si kucing mulai menjalankan aksinya.“meong…. aku letakkan di sini saja
tulang ini. Besok pasti si anjing akan memakan tulang ini dengan asyikya.” Setelah
meletakkan tulang, maka si kucing pulang ke rumah dan tidur. Sebelum
tidur, tak lupa dia menyetel alarm agar tidak terlambat bangun pada
pukul 6 pagi.
Sementara itu di tempat lain, si anjing juga sedang meletakkan
semangkuk susu di tepi jalan. “guk..guk.. aku letakkan saja di sini susu
yang sangat lesat ini, besok pasti si kucing akan berhenti dan minum
susu yang sangat lesaaatt ini.” Lalu si anjing pulang kerumahnya. Tetapi
sesampainya di rumah, si anjing tidak langsung tidur. Tapi dia malah
nonton teve sampai tengah malam.
Pagi harinya si kucing terbangun karena alarmnya berbunyi. “
kring..kring………./kring..kring……./kring..kring….. “ huamm … “oh…. rupanya
sudah pagi ya! “ Aku sarapan dulu pagi ini dengan semangkuk susu yang
sangat lesaat…” Dengan lahap si kucing mulai meminum susu
tersebut…………”slurp…slurp…. “ si kucing meminum susu tersebut sampai
habis! Dan kemudian menuju ke tempat lomba lari.
Sementara itu, si anjing masih tertidur dengan pulasnya karena
menonton tv sampai larut malam. Suara ngorok “
ngoookkk…ngooook..ngrokk….! Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi
dan si anjing masih belum bangun dari tidurnya.
“Tok…tok…..tok…. 2x“ Hey..bangun…! bangun..! bangun..! hari sudah
siang dan waktunya untuk lomba lari” Teriak si kucing membangunkan
anjing. Karena kaget, si anjing pun terbangun . Sambil mengusap matanya
yang masih merah dia berkata” Wah…. saya telat bangun rupanya!” kata
anjing.
“Iya.. ayo kita segera mulai perlombaan lari menuju rumah Tuhan .
Merekapun berdua segera menuju ke lapangan tempat perlombaan. Di sana
sudah banyak binatang-binatang lain yang menunggu perlombaan tersebut.
Kita hitung sama-sama… satu…dua ….tiga…..
Anjing dan kucing segera berlari secepatnya menuju ke rumah Tuhan. Namun ketika sedang berlari, si kucing melihat semangkuk susu yang sangat lesat di tepi jalan. “wow…apaan tuh!!… sepertinya susu itu sangat enak dan lesat untuk diminum!” Tapi karena dia sudah sarapan tadi pagi, maka dia terus berlari tanpa memperdulikan semangkuk susu tersebut.
Anjing dan kucing segera berlari secepatnya menuju ke rumah Tuhan. Namun ketika sedang berlari, si kucing melihat semangkuk susu yang sangat lesat di tepi jalan. “wow…apaan tuh!!… sepertinya susu itu sangat enak dan lesat untuk diminum!” Tapi karena dia sudah sarapan tadi pagi, maka dia terus berlari tanpa memperdulikan semangkuk susu tersebut.
Sedangkan si anjing, dia langsung berhenti ketika melihat sebuah
tulang di tepi jalan. “ guk..guk..guk… wah… ada tulang yang sangat lesat
tuh! Sayang kalo tidak dimakan!” Si anjing berhenti lari dan mulai
makan tulang tersebut dengan asyiknya.
Akhirnya si kucing berhasil sampai terlebih dahulu di rumah Tuhan.
Lalu Tuhan memberikan kekuatan cakar yang hebat sehingga si kucing bisa
memanjat pohon seperti si monyet. Sedangkan si anjing yang masih asyik
dengan tulangnya tidak dapat menyelesaikan lomba dan Tuhan tidak
memberikan kekuatan seperti yang dimiliki oleh si kucing.
Nah hal itulah yang membuat sampai sekarang anjing dan kucing tidak
pernah rukun, karena si anjing merasa ditipu oleh siasat si kucing.
No comments:
Post a Comment