Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya
ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala. Umumnya ketombe dapat
dikendalikan. Dalam kasus ringan, ketombe mungkin hanya perlu di keramas dengan
pembersih yang lembut. Sedangkan dalam kasus berat, ketombe mungkin perlu
shampo berbasis obat.
Ketombe terjadi ketika sel-sel kulit terus-menerus
memperbarui diri. Ketika sel-sel kulit pada kulit kepala diperbaharui, yang
lama didorong ke permukaan. Pada sebagian orang, pembaharuan kulit terjadi
lebih cepat, sehingga lebih banyak kulit mati dan ketombe lebih banyak.
Penyebab ketombe antara lain:
• Kulit kering adalah penyebab paling umum dari ketombe.
Serpihan kulit kering biasanya lebih kecil dan kurang berminyak dibandingkan
dari penyebab lain ketombe, dan Anda mungkin akan memiliki tanda-tanda kulit
kering pada bagian lain dari tubuh, seperti kaki dan tangan.
• Iritasi dan kulit berminyak (seborrheic dermatitis).
Dalam kasus ini, ketombe ditandai dengan kulit kepala merah, kulit berminyak
ditu¬tupi dengan sisik putih atau kuning.
• Tidak keramas cukup sering sehingga minyak dan sel
kulit dari kulit kepala membangun, dan menyebabkan ketombe.
• Kelainan kulit psoriasis menyebabkan akumulasi sel-sel
kulit mati yang membentuk sisik tebal dan keperakan. Mungkin sulit membedakan
dengan seborrheic dermatitis yang hanya dengan melihat gejala di kulit kepala.
• Eksim bisa juga menyebabkan perkembangan ketombe.
• Kepekaan terhadap produk perawatan rambut tertentu,
terutama yang mengandung parafenilen diamina.
• Jamur malassezia kadang-kadang tumbuh di luar kendali,
mengiritasi kulit kepala Anda dan menyebabkan sel-sel kulit tumbuh lebih
banyak.
• Kondisi lain juga bisa menjadi penyebab, antara lain
terlalu banyak minyak pada kulit kepala, perubahan hormon, stres, penyakit
gangguan saraf seperti penyakit Parkinson, gangguan sistem kekebalan.
Hampir setiap orang dapat memiliki ketombe, tetapi faktor-faktor
tertentu bisa membuat seseorang lebih rentan, yaitu umur, jenis kelamin, rambut
dan kulit kepala berminyak, pola makan yang buruk, atau penyakit tertentu.
Ketombe biasanya dimulai di usia dewasa muda dan
berlanjut sampai usia pertengahan. Namun bagi sebagian orang, ketombe bisa
menjadi masalah seumur hidup. Kemungkinan besar pria memiliki lebih banyak
ketombe dibandingkan wanita karena memiliki kelenjar penghasil minyak lebih
besar pada kulit kepala mereka. Jika tidak sering mengonsumsi makanan tinggi
seng, vitamin B atau beberapa jenis lemak, Anda mungkin lebih cenderung
memiliki ketombe. Untuk alasan yang tidak jelas, orang dewasa dengan penyakit
saraf, seperti penyakit Parkinson, stres, stroke atau serangan jantung, lebih
mungkin untuk mengalami ketombe.
Ketombe yang menyerang bayi disebut cradle cap. Gangguan
yang menyebabkan kulit kepala berkerak ini paling sering terjadi pada bayi baru
lahir, tetapi bisa terjadi kapan saja selama masa bayi. Meskipun mungkin
mengkhawatirkan bagi orangtua, cradle cap tidak berbahaya dan biasanya akan
hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia satu tahun.
Jika bayi Anda memiliki ketombe, bersihkan rambut bayi
sekali sehari menggunakan shampo khusus untuk bayi. Sebelum membilas, Anda
dapat menggosok dengan lembut kulit kepala bayi untuk melepaskan ketombe, Anda
bisa menggunakan ujung jari atau sikat berbulu lembut.
Jika ketombe pada bayi sulit dihilangkan, cobalah
menggosok kulit kepala bayi dengan beberapa tetes minyak mineral atau petroleum
jelly. Biarkan selama beberapa menit sebelum keramas. Jika Anda menggunakan
petroleum jelly atau minyak mineral, ingatlah untuk menyampo dan membilas zat
ini dengan bersih. Residu berminyak yang tertinggal di rambut bisa menyebabkan
penumpukan dan membuat kondisi ketombe lebih buruk.
Apa Yang Bisa Anda Lakukan Untuk Mengatasi Ketombe?
• Makan makanan yang sehat dan seimbang. Pastikan untuk
mendapatkan banyak seng, Omega-3 asam lemak, E dan vitamin B, dan menghindari
ragi dan gula berlebihan.
• Belajar untuk mengelola stres.
• Membatasi penggunaan produk penata rambut, seperti
hairspray, mousse atau gel rambut, kecuali yang sudah diformulasikan dengan
minyak pohon teh.
• Cuci rambut secara teratur. Lakukan juga pijat kulit
kepala.
• Gunakan shampo yang dirancang untuk mengobati ketombe.
Jika ketombe tetap ada meskipun sudah keramas teratur, Anda mungkin perlu
sesuatu yang lebih kuat. Cobalah shampo dengan seng. Ada berbagai shampo anti
ketombe tersedia di pasaran. Pastikan untuk mengikuti instruksi dengan saksama,
dan luangkan sedikit waktu ekstra untuk keramas, karena sebagian besar produk
menyarankan Anda membiarkan shampo di kulit kepala selama 5-10 menit.
• Beralihlah ke jenis shampo anti ketombe lain dengan
bahan aktif (bahan aktif akan diberi label pada botol) bila yang sudah Anda
pakai tampaknya tidak bekerja.
• Gunakan minyak pohon teh yang memiliki kualitas
antiseptik yang dapat membantu membunuh jamur dan menjaga kulit kepala lembab.
Tambahkan 5-6 tetes ke dalam shampoo, atau belilah shampo yang sudah mengandung
minyak pohon teh.
Kapan Saatnya Membutuhkan Bantuan Medis?
Kebanyakan kasus ketombe tidak memerlukan perawatan
dokter. Tapi jika Anda masih menggaruk-garuk kepala setelah beberapa minggu
percobaan dengan shampo anti ketombe, atau jika kulit kepala menjadi merah atau
bengkak, hubungi dokter atau dokter kulit. Anda mungkin mengalami seborrheic
dermatitis atau kondisi lain yang menyerupai ketombe. Seringkali dokter dapat
mendiagnosa masalah hanya dengan melihat rambut dan kulit kepala.
Hubungi dokter anak jika Anda sudah mencoba perawatan di
rumah namun tidak berhasil. Bayi tampak tidak nyaman, atau Anda melihat sisik
telah menyebar ke wajah atau bagian tubuh lainnya.
Sumber : http://www.sehatraga.com
No comments:
Post a Comment